Selasa, 14 Januari 2014

Pengenalan Pohon, Bagian 1.

DENDROLOGY
Panduan Pengenalan Pohon Di Hutan Alam
Bagian 1
Penampilan Morfologi Pohon

a.  Pendahuluan

Dendrology (Dendron = pohon dan logos = ilmu) merupakan ilmu dasar dalam kehutanan yang mempelajari tentang pengenalan suatu jenis pohon tertentu berdasarkan karakreistik morfologi dan fisiologis pohon tersebut. Dendrology sebagai ilmu dasar kehutanan merupakan hal yang sangat penting untuk dipahami atau setidaknya diketahui aspek pembahasannya oleh penekun bidang kehutanan, karena ilmu ini merupakan ilmu yang membahas pengenalan pohon yang dimana pohon merupakan objek utama dan mendasar yang dibahas dan dipelajari oleh para penekun bidang kehutanan.

      1. Klasifikasi tumbuhan
Kingdom         : Plantae
Divisi               : Thallophyta (jamur-jamuran)
                          Bryophyta (lumut-lumutan)
                          Pteridophyta (paku-pakuan)
                          Spermatophyta (tumbuhan dan tanaman berkayu a.k.a pohon)
2. Klasifikasi pohon
Pohon merupakan tumbuhan/tanaman berkayu yang memiliki wujud batang dan tajuk yang jelas  untuk dibedakan dengan ketentuan tinggi minimal 2 m dan diameter 20 cm. pohon merupakan bagian dari divisi spermatophyte yaitu tumbuhan/tanaman yang secara alami berkembang biak dengan biji, baik yang memiliki maupun tidak memiliki mahkota bunga (Tantra, 1976).
Jenis-jenis pohon yang termasuk divisi spermatophyte, dibagi menjadi 2 kelas yaitu kelas Gymnospermae yang merupakan kelompok tumbuhan dan tanaman berbiji yang tidak memiliki mahkota bunga dan Angiospermae yaitu kelompok tumbuhan dan tanaman berbiji yang memiliki mahkota bunga.
Hirarki yang umumnya digunakan dalam mengklasifikasikan tumbuhan berkayu (pohon) adalah sebagai berikut :
·         Divisi (Divisio), berakhiran phyta, seperti spermatophyte.
·         Kelas (Class) berakhiran ae, seperti gymnospermae dan angiospermae.
·         Ordo/bangsa (Order) berakhiran ales, seperti Rosales.
·         Suku (Family) berakhiran ceae, seperti Dipterocarpaceae.
·         Marga (Genus) tanpa akhiran khusus, seperti Shorea sp dan Arthocarpus sp .
·         Jenis (Species), diawali nama marga kemudian diikuti petunjuk naman jenis. Seperti Shorea leprosula (meranti merah)

1.1 Pengenalan Pohon Melalui Sifat – Sifat Morfologi Pohon
1.1.1 Morfologi batang  
Morfologi bagian luar, berdasarkan penampilannya, bangun luar dapat meliputi sifat perawakan
secara umum, sifat bagian pangkal batang dan sifat pepagannya (kesan raba permukaann). 
Jenis jenis penampilan batang pohon hutan adala sebagai berikut : 
  •     Batang silindris, yakni batang yang tegak lurus, berbentuk silinder dan jika dipotong melintang akan memperlihatkan penampang yang bundar. Contonya pohon Agathis loranthifolia suku Araucariaceae, Canarium commune (kenari) dari suku Burseraceae dan pohon-pohon dari suku Dipterocarpaceae, Anacardiaceae, Anonaceae.
  •     Batang belekuk atau berbaling, pohon dengan parit-parit berbentuk cekungan pada permukaan batangnya seperti, sungkai (Peronema canescens) suku Verbenaceae dan Averrhoa carambola suku Oxalidaceae.
  •       Batang berongga hanya pohon marga Pertusadina sp marga Rubiaceae yang memiliki tipe batang seperti ini.
  •      Batang berbuncak yakni, batang dengan bekas-bekas tempelan bahan yang membentuk menebal. Seperti pulai (Alstonia scholaris) suku Apocynaceae dan ketapang (Terminalia catappa) suku Combretaceae.

           1.1.2 Morfologi Pangkal batang
Beberapa contoh penampilan pangkal batang pohon adalah sebagai berikut :
    Batang mulus, yakni pohon-pohon dengan pankal batang tidak memiliki banir. Banir sendiri merupakan  bentukperluasan pangkal batang utama pohon (sebagian batang dan sebagian akar). Contoh pohon jelutung  (Dyera costulata) suku Apocynaceae.
        Batang berbanir yang dibagi menjadi :
  •           Banir kuncup pada pohon kempas/mengeris (Koompassia excelsa) suku Caesalpiniodeae dan          meranti merah/tembaga (Shorea leprosula) suku Dipterocarpaceae.
  •           Banir kembang pada pohon keranji (Dialium indum) suku Caesalpiniodeae.
  •            Banir papan yakni banir pipih vertical seperti papan pembatas. Contoh ketapang (Terminallia             catappa) suku Combretaceae.
  •             Banir menjalar pada pohon merbau (Intsia bijuga) suku Caesalpiniodeae.
  •             Banir berjangkang pada pohon mengarawan (Hopea mangarawan) suku Dipterocarpaceae.
sebagian besar dari tulisan ini mengambil rujukan dan kutipan  dari  :
Uhaedi Sutisna, Titi Kalima dan Purnadjaja, 1998 N. Wulijarni-Soetjipto dan Soekotjo (Penyunting) Pedoman Pengenalan Pohon Hutan Di Indonesia. Yayasan PROSEA, Bogor dan Pusat Diklat Pegawai dan SDM Kehutanan, Bogor, 273 hal.

untuk itu saya berterima berterima kasih atas informasi yang begitu berharga dari sumber rujukan dan apabila ada kesalahan yang tentunya akibat ketidak sengajaan dan ketidak tahuan saya, saya sebelumnya meminta maaf. semoga berguna bagi pembaca. Nantikan tulisan saya selanjutnya.










Tidak ada komentar:

Posting Komentar